Foto : 1 Oktober 2019 |
Dunia sudah digemparkan dengan adanya pandemi Covid-19, yang berasal dari Wuhan Cina. Sudah banyak jiwa yang melayang. Sampai kapankah kita harus akrab dengan pandemi ini? Sebuah pertanyaan yang susah untuk dijawab. Masyarakat dirundung kecemasan, ketakutan, yang menjadikan ranah kehidupan berubah drastis, yang tentunya membawa dampak bagi masyarakat. Banyak dampak yang diakibatkan covid-19. Dari segi ekonomi, kesehatan, social, pendidikan. Yang semua kegiatan dilakukan di rumah (Work From Home). Masyarakat dituntut Sosial Distancing.
Perekonomian dunia lumpuh, yang tentunya membawa dampak
dengan banyaknya perusahaan yang merumahkan karyawannya. Banyak pedagang yang
dirazia aparat untuk menutup dagangannya. Guna mengurangi kumpulan masyarakat,
dan memutus mata rantai penyebaran Covid -19. Sangat miris, melihat kondisi
masyarakat yang harus menafkahi keluarganya,menjadi terhambat. Di saat bulan
suci ramadan dan menyambut idul fitri, waktu yang sangat dinantikan oleh para
pedagang untuk menjual dagannya. Bagaimana nasib keluarganya, dengan perekonomian
yang tidak stabil.
Banyaknya korban yang meninggal akibat Covid-19. Virus
mematikan, yang dijadikan monster bagi kehidupan manusia. Sudah banyak tenaga
medis dan masyarakat yang meninggal. Masyarakat diharapkan peduli akan
kesehatan dengan jaga kebersihan, rajin mencuci tangan, gunakan masker, dan
jaga jarak.
Kegiatan belajar siswa di sekolah diliburkan. Semua
aktifitas siswa dilakukan secara online. Mereka sangat rindu belajar di
sekolah. Sudah beberapa bulan ini tidak bisa berkumpul dengan guru dan teman-temannya.
Sebuah kerinduan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata. Suatu kondisi yang
tidak disangka dan tidak diharapkan, tahun 2020 menjadi perpisahan tanpa ada
kata berpisah.
Mau tidak mau kita harus menghadapi perubahan di masa
pendemik ini. Manusia hanya bisa berharap, Allah yang menentukan. Kita ambil
hikmah dibalik pandemik ini. Dengan lebih dekat kepada Allah, dekat dengan
keluarga dan menumbuhkan kepedulian sosial antar sesama. Semoga kita semua
diberi kesehatan oleh Allah, dan Corona cepat berlalu.
=================
Ditulis oleh Ibu Endah Lestari, S.S.
(Kepala Perpustakaan SMA Negeri 2 Liwa, Ketua TLS, dan Guru Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia)
0 Komentar